Literasi Keuangan untuk Perangi Investasi Bodong! [Catatan Peluncuran GIM Unkhair]

[dokpri] Peluncuran GIM Unkhair

Setelah barter jarang dilakukan, uang mengambil peranan cukup besar dalam mengurus kehidupan sosial hingga menjadi unsur penting dalam membentuk kebahagiaan secara emosional. Ketergantungan terhadap uang menjadikan uang ‘raja’ diatas segalanya. Orang-orang bekerja keras-banting tulang untuk mendapatkan uang.

Namun kebutuhan ataupun keinginan terhadap uang tanpa disadari menggelapkan mata batin. Realitanya berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terdapat 150 perusahaan yang diklaim menjalankan investasi illegal.

Salah satu contoh kasus investasi illegal adalah PT Ubay Jaya. Perusahaan ini melakukan kegiatan penghimpunan dana dengan memberikan imbal hasil: pengembalian 50% dalam waktu dua minggu dan pengembalian 100% dalam waktu satu bulan. Kegiatan penghimpun dana dimulai dari Arisan Online yang berkembang hingga nilai kerugian mencapai 31 Milyar.

Investasi illegal atau bodong yang melakukan kegiatan usaha di sektor keuangan tidak termasuk dalam Lembaga Jasa Keuangan (LJK). Artinya bahwa perusahaan atau lembaga keuangan tersebut tidak memiliki izin yang berotoritas OJK. Secara otomatis kegiatan menghimpun dananya tidak diatur dan diawasi oleh OJK.  Jikalaupun memiliki surat izin maka permainan menghimpun dana akan meniadakan izin dari Otoritas Jasa Keuangan-tidak dimanfaatkan izinnya dengan baik dan bertanggung-jawab.  

Peluncuran Galeri Investasi Mobile Unkhair yang diadakan pada Selasa, 20 Maret 2018 ini cukup memberikan informasi tambahan terkait investasi dan pengelolaan dana. Kegiatan yang merupakan kerjasama antara Universitas Khairun dengan OJK dan IDX (Indonesian Stock Exchange) dan JUX adalah salah satu upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal investasi dan pengelolaan dana. Yang perlu digaris-bawahi adalah wadah untuk memberikan pemahaman akan pentingnya berinvestasi dan langkah preventif dalam menghadapi investasi bodong yang kian menjamur dalam kehidupan masyarakat.

Pemateri berasal dari Direktur Bursa Efek Indonesia, Nicky Hogan dengan materi Investasi di Pasar Modal Indonesia; selanjutnya Elyanus Pongsoda selaku Kepala KOJK Propinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara dengan judul materi “Waspada Berinvestasi” dan “Pengelolaan Keuangan” yang disuguhkan oleh Horas V.M. Tarihoran sebagai Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan.

Merebaknya investasi illegal ini juga tidak jauh berbeda dengan cara main Ponzi, sebuah modus investasi palsu. Sejauh ini, khususnya bagi yang memahami, skema ponzi merupakan momok yang menakutkan. Skema yang ditawarkan oleh Charlez Ponzi ini merupakan skema atau rangka investasi yang memberikan keuntungan investor dari hasil pembayaran yang diperoleh dari investor lainnya, bukan dari keuntungan atau profit dari sebuah usaha.

Jika melihat kebelakang, Charlez Ponzi, lelaki kelahiran Italia, 3 Maret 1982 ini memiliki beberapa trik agar orang-orang merasa tertarik untuk berinvestasi. Caranya mencari beberapa orang yang dijadikan sebagai investor awal yang juga berlaku sebagai promoter. Selanjutnya akan ada tawaran reward jika dapat mengajak member yang lain untuk berinvestasi.

Dari pemaparan materi kita juga dihantarkan untuk bisa mengenali ciri-ciri investasi illegal diantaranya: mengirimi high rate of return, jaminan free risk, perekrutan konsumen baru dengan bonus cash back besar, jaminan buy back guarantee, badan hukum tidak jelas, penyalahgunaan testimoni pemuka agama/pejabat publik untuk endorsement dan janji penarikan dana easy dan fleksibel dan asset yang diinvestasikan aman.

Sejauh ini kita mengenal tiga tipe investor diantaranya: tipe konservatif, moderat dan agresif. Sementara semangat investasi illegal semakin bergeliat. Iming-iming keuntungan yang tinggi ditawarkan tanpa kendali. Walhasil masyarakat di segala kalangan tergiur dan berbondong-bondong menuju investasi semu tersebut. Yang lebih parahnya ada beberapa yang terpanggil untuk menjadi investor adalah orang-orang yang sebenarnya mahfum. Entahlah orang-orang seperti ini akan masuk dalam tipe investor yang mana? Apakah kita termasuk didalamnya? Jika iya, mari sama-sama berbenah!

Terlepas dari kesemuanya, catatan pentingnya adalah mari terus bergerak untuk mengedukasi masyarakat meskipun dengan cara-cara yang sederhana. Hidup sudah semakin susah, kasihan jika sebagian dari masyarakat kita masih terpesona dan tergiur dengan iming-iming ‘investasi’ yang belum jelas titik terangnya dan berimplikasi mendatangkan mudarat.

Akhir kata, literasi keuangan menjadi hal yang sangat penting di tengah meningkatnya financial technology di zaman now. Literasi keuangan adalah solusi. Mengutip Bill Gates “If you born poor it’s not your mistake, but if you die poor, it’s your mistake”, yang berarti bahwa Jika Anda dilahirkan miskin itu bukan kesalahan Anda, tetapi jika Anda mati miskin, itu kesalahan Anda.

Juga tentang petuah Warren Buffett,  seorang investor, pengusaha, dan philanthropist asal Amerika Serikat, If you don’t find a way to make money while you sleep, you will work until you die: Jika kita tidak menemukan cara untuk menghasilkan uang saat kita tidur, maka bersiap-siaplan untuk bekerja sampai kita mati. Maka, berbahagialah selalu. Syukur adalah kunci untuk bisa berbahagia!

[Catatan ini buah tangan dari Kegiatan Peluncuran Galeri Investasi Mobile Unkhair Kerjasama OJK dan IDX–bertempat di Aula Babullah Unkhair Ternate, 20 Maret 2018]