Hidup adalah sebuah pencarian: kita, harus terus berjalan. Bergerak dan berbahagia, tetaplah membuka hati untuk saling memaafkan.

Lewat Radio, Ku sampaikan Salam


Tahukah kamu, tanggal 13 Februari kemarin merupakan hari radio internasional?

Yaa, ternyata Februari bukan hanya menyimpan Valentine dengan kasih sayangnya, pun juga Radio dengan segala pengorbanan nya dalam merubah dunia. Tentu, juga tentang orang-orang yang berkiprah didalamnya.

Gambar Radio PHILIPS type B3X46T (fjb.kaskus.co.id)


Radio. Pada awalnya sinyal siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal disebut analog namun seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio (https://id.wikipedia.org). 

Radio story

Mayoritas pengguna awal radio adalah para maritim yaitu untuk mengirimkan pesan telegraf menggunakan kode morse antara kapal dan darat. salah satu pengguna awal termasuk Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia saat Perang Tsushima pada tahun 1901. 

Tenggelamnya RMS Titanic pada tahun 1912 merupakan penggunaan atas radio yang paling dikenang, termasuk komunikasi antara operator di kapal yang tenggelam dengan kapal terdekat dan komunikasi ke stasiun darat. Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah untuk mengembangkan pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar. 

Radio menjadi 'primadona' pada sekitar tahun 1920-an dan 1930-an. Pada perang Dunia ke-2, Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk menyampaikan pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya dipotong oleh Britania. Ketika perang di Amerika Serikat radio pun digunakan untuk menyampaikan program 14 titik Presiden Woodrow Wilson kepada Jerman. 

Di Indonesia, radio menunjukkan peranan pentingnya terhadap perjuangan bangsa juga kemajuan generasi mudanya pada masa-masa jaya-nya. 

Gambar diambil dari andiaras.wordpress.com

Di negara dengan luas wilayah sebesar Indonesia dengan penjagaan yang ketat oleh tentara Jepang pada masa itu, menjadi perkara sulit untuk mengabarkan sebuah berita. Penyiaran berita kekalahan Jepang ke seluruh penjuru Nusantara pada tahun 1945 sangat sulit dilakukan.

Satu-satunya stasiun radio pada masa itu adalah Hoso Kyoku, milik Dai Nippon. Perlahan-lahan tapi pasti, kabar maupun berita bisa didengar dan dapat disebarluaskan melalui stasiun radio yang ada di Indonesia maupun stasiun radio luar negeri dengan menggunakan bahasa Jepang.

Pada tanggal 10 Agustus 1945, Jusuf muda yang bekerja sebagai reporter radio Hoso Kyoku di Jalan Medan Merdeka Utara, yang merupakan anak bangsa yang berjasa menyebarluaskan berita kekalahan Jepang melalui  media radio keseluruh penjuru Nusantara.

Berita tersebut juga diperkuat oleh kabar Adam Malik yang bekerja di kantor berita DOMEI. juga Sutan Syahrir, yang mendengar berita menyerahnya Jepang terhadap sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Beliau menyampaikan kepada Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

World Radio Day

Terlepas dari radio history, juga ada World radio day atau hari radio dunia merupakan selebrasi yang dicetuskan UNESCO (United State Educational, Scientific, Cultural Organization) dalam General Conference tanggal 2 November 2011. Perayaannya tepat tanggal 13 Februari dikarenakan pada tanggal tersebut di tahun 1946, Radio PBB mulai mengudara dari markas besarnya di New York. Radio PBB merupakan suara Perserikatan bangsa-bangsa yang bertujuan mempromosikan ide-ide universal IPB.    
World Radio Day — a day to celebrate radio as a medium; to improve international cooperation between broadcasters; and to encourage major networks and community radio alike to promote access to information, freedom of expression and gender equality over the airwaves.

As radio continues to evolve in the digital age, it remains the medium that reaches the widest audience worldwide. It is essential to furthering UNESCO’s commitment to promote gender equality and women’s empowerment. 
Kutipan konsep UNESCO tersebut memiliki pengertian bahwa Hari Radio Dunia merupakan perayaan radio sebagai media. UNESCO memperingatinya untuk meningkatkan kerja sama internasional antara lembaga penyiaran, mendorong jaringan utama dan komunitas radio untuk mempromosikan akses informasi, kebebasan berekspresi dan kesetaraan gender melalui gelombang udara.

Di era digital, radio tetap diharapkan terus berkembang dan tetap menjadi media yang menjangkau khalayak seluas-luasnya di seluruh dunia. UNESCO juga menjadikan hari radio dunia ini sebagai realisasi komitmen untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. 

Radio, Audio Pengembang Pembelajaran

Bagi para pengembang pembelajaran, media audio atau radio dianggap media yang ekonomis dan praktis yang pada praktiknya dapat menyampaikan informasi untuk banyak hal dalam pembelajaran. sebagai sebuah media, media audio memiliki banyak kelebihan. Dalam rekam sejarahnya, media audio telah digunakan secara luas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di banyak negara lain, seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, Samao, Kenya, Mexico, Korea, Malaysia dan lain-lain. Thailand telah menggunakan lebih dahulu daripada Indonesia untuk keperluan pendidikan. Artinya, mereka lebih berpengalaman dalam hal penggunaan media radio untuk pendidikan. 

Gambar Sejumlah pelajar SD Negeri Sriwedari mendengarkan radio saat car free day di Jl Slamet Riyadi, Solo (http://www.solopos.com) 

Saya tetiba teringat masa SD bahkan juga sampai SMP, yang mana selalu menyempatkan waktu di sore hari untuk mendengarkan Radio. Seingat saya ada  Istana FM ataupun RRI Ternate. Bukan hanya sekadar mendengar kawan, diam-diam dan sejujurnya (baru saya sadari kini) bahwa secara tidak langsung Radio telah saya jadikan sebagai media pembelajaran. Selalu saja terkesima dengan kepiawaian berbicara para penyiar radio bahkan pun sempat mengagumi kepiawaian Om Kota, Om Desa dan penyiar lainnya di Kota dimana saya dibesarkan (baca; Kota Ternate). Ya diam-diam radio menjadi trainer public speaking jauh sebelum saya mengenal Rona Presentasi dengan foundernya Rona Binham ataupun Malut EduSmart yang sekarang membahana di Maluku Utara. 

Radio konvensional ke radio Internet

Bentuk radio masa kini cukup variatif termasuk sebuah jaringan tanpa kabel. Penyiaran radio dan komunikasinya juga menjelajah, bergerak di segala ranah. Siaran radio komersial termasuk drama, komedi, beragam show dan banyak hiburan lainnya, tidak hanya berita dan musik saja. Radio dengan segala ke-punya-annya cukup popular di zamannya jauh sebelum televisi dan kanal streaming internet merajai masa kini. 

Bukan suatu ancaman sebenarnya, yang mana masa kini telah menggilas keberadaan radio konvensional. Meskipun data menunjukkan bahwa tren pengguna atau pendengar radio konvensional menurun dari tahun ke tahun. 

Lembaga NPD Group di Amerika Serikat melansir penelitian terbaru  tentang kebiasan mendengar musik anak muda. Fakta menunjukkan bahwa anak muda masa kini lebih prefer mendengarkan musik lewat layanan streaming di internet ketimbang radio FM/AM.

Tren menurun pada penggunaan radio lewat cara tradisional seperti pemutar CD, pemutar musik protable hingga stereo mobile ditunjukkan dengan angka masing-masing 27%, 17% dan 12%. Hal ini mempertegas peningkatan trend musik lewat kanal streaming internet yang lebih disukai para listener.
Dari 96 juta pengguna internet, 37% memilih mendengarkan musik lewat layanan radio streaming seperti Last.Fm, Pandora dan iHeartRadio, sementara 36% pengguna lainnya memilih mendengarkan melalui YouTube, Rhapsody, VEVO ataupun Spotify.

Berdasarkan survei eMarketer masyarakat Amerika dua kali lebih banyak mendengarkan radio streaming daripada mendengarkan musik dari playlist smartphone. Sebanyak 147 juta orang setidaknya mendengarkan radio internet minimal satu kali sebulan, dan akses radio internet melalui perangkat selular sebanyak 70 juta orang pada tahun 2013. Perkiraan menurut Mashable, pengguna radio internet akan bertambah menjadi 179 juta orang pada tahun 2017. 

Data yang ditunjukkan semakin memperkuat alasan listener untuk berpindah hati dikarenakan semakin mudahnya mengakses aplikasi radio streaming melalui smart phone dan tablet dengan ‘hanya’ memerlukan koneksi internet yang memadai. 

Mekanisme Kerja Radio Internet

Mekanisme kerja Radio Internet (www.radioboss.fm)

Streaming audio stream, siaran audio online memiliki kemampuan file audio atau siaran langsung. Sistem kerjanya komputer yang terhubung ke internet sebagai media untuk mencampur semua sumber audio yang kemudian akan ditransfer ke mikrofon atau sumber lainnya. Komputer akan mengkonversi informasi audio dari audio dari kartu suara ke 'aliran' dan mengirimkan langsung ke server.

Server radio internet yang dikelola oleh radio-platform akan menerima aliran dari komputer dan meneruskan ke pendengar. Pengaturan server memungkinkan untuk mengelola meta-data aliran radio (genre, nama, parameter lainnya) dan  kualitas penyiaran serta berbagai parameter lainnya.

Seperti bingung sendiri menjelaskan mekanisme kerja radio Internet yang disadur langsung dari www.radioboss.fm, namun ini adalah cara membelalakkan mata bahwa kecanggihan teknologi diam-diam akan me-raja-i semua ranah. 

Tetapi kembali menghentakkan lagi bahwasanya persoalan media bukan bagus atau jeleknya, kuno atau modernnya tetapi tepat atau tidaknya mencapai tujuan 'khusus' yang diharapkan. Ya, tujuan khusus itu bisa saja pada pemanfaatannya dalam pengembangan pembelajaran maupun pada fungsi pokoknya sebagai media informasi. 

Belajar dari Pendengar Radio Gamasi dan Madama Makassar

Hasil penelitian R. Kurniasari tentang Studi kasus loyalitas pendengar radio Madama dan Gamsi di Kota Makassar  menunjukkan bahwa tingkat loyalitas pendengar radio Madama dan Gamsi berbeda. Loyalitas kuat ditunjukkan oleh pendengar radio Gamasi dibandingkan pendengar radio Madama. 

Pendengar radio Gamasi cenderung melibatkan sekelilingnya untuk turut mendengarkan radio. Mereka juga lebih antusias mengikuti kuis yang diselenggarakan radio Gamasi. Sebagai bentuk kesetiaan, pendengar radio Gamasi membentuk komunitas yang bernama Persaudaraan Sambalu Gamasi (PSG). 

Gambar http://majalahpeluang.com/komunitas-bandul-fragmen-radio-djadoel/

Adapun faktor-faktor penyebab loyalitas pendengar radio Madama dan Gamasi dapat dilihat dari delapan hal yakni selera musik, radio sebagai alternatif mendengarkan musik,  pengalaman langsung, unsur lokalitas, kualitas penyiar, sumber informasi utama, fungsi hiburan dan radio sebagai media massa dengan fungsi pengawasan terhadap lingkungan (surveillance). 

Jadi, kita mau memilih yang mana??

Haruskah belajar dari pendengar sejati Radio Gamasi dan Madama Makassar atau jangan-jangan kita punya cara sendiri untuk tetap menjadikan radio sebagai pilihan dalam akses informasi, wahana literasi dan perjuangan maupun sebagai Galeri musik masa kini. Apapun itu, semoga radio tetap berjaya dengan segala bentuk ke-maju-an-nya. 

Dan... tak lupa, saya sampaikan salam juga terimakasih tak terhingga bagi kalian, para pahlawan radio entah di mana pun berada. 

Karena sungguh lewat radio, ungkapan kasih sayang dapat tersampaikan juga tentang impian dan segala wujud pengharapan niscahya dapat direalisasikan. 


Referensi: 

Wahyudi 2006. Pengaruh Pergeseran Struktural Birokrasi terhadap Pemanfaatan Program Siaran Media Radio Pendidikan di Indonesia. Cakrawala Pendidikan, November 2006 Th. XXV, No. 3. 


http://www.romelteamedia.com

https://radioclinic.com/2012/10/17/masihkah-radio-berjaya-konsumsi-media-di-indonesia-2012/

http://gayahidup.dreamers.id/article/40238/riset-pendengar-radio-fm-menurun-mulai-beralih-ke-radio-streaming

Okezone.com, http://goo.gl/oj6fJo dalam http://www.kompasiana.com/boy_cj/radio-internet-indonesia-di-masa-depan_55a73d45e8afbd55055c6199

http://www.marketing.co.id/gen-fm-perluas-pasar-sekaligus-mendekatkan-diri-dengan-pendengar-lewat-digital/















1 komentar: