Hidup adalah sebuah pencarian: kita, harus terus berjalan. Bergerak dan berbahagia, tetaplah membuka hati untuk saling memaafkan.

CINTA SENJA DAN HUJAN DI BULAN DESEMBER



Bunga Kenangan di Pondok Iona [docPribadi] 


Adakah yang lebih indah dari menikmati senja saat hujan di bulan Desember bersamamu?



Jika waktu dapat diputar kembali

Aku akan tetap memilih berada disitu

Tak akan kubiarkan kaki ini beranjak

Aku ingin menikmati lagi percikan hujan yang mengenai sela-sela jemari

Saat itu bersamamu..



Jika senja datang, dengan tetiba pikiran dihantarkan pada kisah manis saat  hujan di bulan Desember



Tatapan itu menyiratkan banyak makna, menyelipkan ribuan pertanda

Aku mengerti kita adalah sesama insan yang memiliki naluri

Kita mahfum bahwasanya cinta adalah ikatan yang kuat tanpa ada batasan kepentingan

Di saat langit semakin memerah, tatapan yang terbentuk semakin tajam

Aku, tetap merangkulmu erat,

Meski perlahan aku memahami, hakikat cinta adalah kegelisahan

Namun sungguh, senja dan hujan di bulan Desember saat itu pun tak merelakan kau pergi

Semakin nyaring perpisahan kau lantunkan maka semakin deras air mata ini mengucur

Percikan itu terasa teramat dalam, perih

Sedalam tetesan air hujan yang dapat meleburkan batu menjadi lunak secara perlahan-lahan





Jika hujan tetiba datang tanpa alasan

Maka secara nyata bayangan kesyahduan saat senja dan hujan di bulan Desember semakin jelas nampak di permukaan

Kehangatan itu tak bisa menghentikan kepergianmu yang tanpa syarat

Keheningan yang diselimuti lembabnya air hujan tak bisa menjawab mengapa perjumpaan itu harus diakhiri dengan perpisahan yang kekal

Bahkan kelembutan sentuhan jemari yang lembab ini tak mampu membisikkan  agar kau jangan pergi , agar kau jangan berlari, agar kau tetap disini



Tetapi lagi-lagi aku menyadari, aku harus segera terbangun dari lamunan indah saat senja dan hujan di bulan Desember

Meskipun teramat berat, teramat sesak

Karena sejatinya hujan di bulan yang lain tak akan menyamai keindahan perjumpaan yang dengan segeranya menghadirkan perpisahan dengan amat kekal,

Sunyi senyap, Benar-benar berpendar perih



Di saat semua berlalu,

Aku memilih tetap disini berusaha mematikan kenangan-kenangan lama tentang senja, hujan dan akhir dari segala bulan

Desember……………



Tetapi sekarang aku memilih mematikan naluri, pergi tanpa meninggalkan jejak kaki




0 komentar:

Posting Komentar