Hidup adalah sebuah pencarian: kita, harus terus berjalan. Bergerak dan berbahagia, tetaplah membuka hati untuk saling memaafkan.

Dia Yang Mendua

“Jika kamu mendua, maka kamu tak akan tenang”
http://www.ummi-online.com
 
Ini kutipan kata yang dituturkan driver G-a-b-a-r kepada Dia, saat mengantarkan Dia kembali ke tempat peristirahatan di kota Hujan, Mendung dan sedikit hampir rintik di sore itu,
Tercengang, meresapi kata yang ternyata tak ada kontradiksinya, meski di kitab mereka ataupun di kitab kami.
Mendua adalah pilihan membebaskan diri dari kesetiaan, Mendua adalah cara meliarkan nafsu untuk pilihan-pilihan yang tak semestinya dipilih, Mendua adalah menjadi konsekuensi yang akan melahirkan kata penghiyanatan, Mendua akan meruntuhkan relasi ideal yang kukuh.
Dijelaskan lagi oleh beliau, Tetapi........... Jika nalarmu bekerja lurus (mustaqiimun), bersih terkontrol, maka kau tak akan membiarkan dirimu sendiri tak tenang, Tidak akan membiarkannya inkonsisten ...
Kembali tercengang tak ada perbedaan antara kita, mereka ataupun Dia sendiri, semua ajaran adalah sama...
Hakikat hidup adalah memahami, begitu beliau menjelaskan.... Memahami, yang mencinta harus dicintai, Memahami yang terkasih harus dikasihi, Memahami yang paling mengerti harus pula dimengerti, Memahami, yang perlu diperjuangkan patut untuk diperjuangkan sampai titik darah penghabisan. Menempatkan dirimu seperti tanda sama dengan, maka kau akan tenang....
Terimakasih untuk sore yang bermakna, Terimakasih telah mengantarkan Dia pada tempat peristirahatan yang banyak mengajarkan Dia tentang arti kehidupan.
Bogor, 20 Juli 2016 – bersama Dia, rinai yang menua �}�Ӂ��

0 komentar:

Posting Komentar